Pancasila sebagai Sistem Etika
PENGERTIAN ETIKA
menurut istilah dari bahasa Yunani “Ethos” yang artinya tempat tinggal biasa, kebiasaan, adat istiadat, watak, perasaan, sikap. Secara etimologis etika adalah ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika dalam arti luas ialah ilmu yang membahas tentang kriteria baik atau buruk.
a. Macam-Macam Etika
- Etika Deskriptif, ialah suatu etika yang berusaha menerawang secara kritis dan rasional suatu sikap dan prilaku manusia dan apa yang ditujukan oleh manusia dalam suatu hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memiliki fakta sebagai suatu dasar untuk mengambil suatu keputusan tentang prilaku atau suatu sikap yang mau diambil. Contohnya : Mengenai masyarakat Jawa yang mengajarkan tatakrama berhubungan dengan orang yang lebih tua.
- Etika Normatif, ialah sebuah etika yang berusaha untuk menetapkan berbagai sikap dan suatu pola prilaku ideal yang seharusnya dipunyai oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberikan suatu penilaian sekaligus memberikan norma sebagai suatu dasar dan suatu kerangka tindakan yang akan diputuskan.
b. Manfaat Etika
Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut :- Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
- Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah.
- Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
- Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai
c. Aliran-aliran Etika
Ada beberapa alran etika yang dikenal dalam bidang filsafat,meliputi etika keutamaan, teologis, dan deontologis.
- Etika Keutamaan, adalah teori yang mempelajari keutamaan (virtue), artinya mempelajari tentang perbuatan manusia itu baik atau buruk.
- Etika Teologis, adalah teori yang menyatakan bahwa hasil dari tindakan moral menentukan nilai tindakan atau kebenaran tindakan dan dilawankan dengan kewajiban. Etika teologis ini menganggap nilai moral dari suatu tindakan dinilai berdasarkan pada efektivitas tindakan tersebut dalam mencapai tujuannya.
- Etika Deontologis, adalah teori etis yang bersangkutan dengan kewajiban moral sebagai hal yang benar dan bukannya membicarakan tujuan atau akibat.
d. Etika Pancasila
Etika Pancasila adalah cabang filasafat yang dijabarkan dari sila-sila pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karna itu, Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
- Sila ketuhanan, mengandung dimensi moral berupa nilai spritualitas yang mendekatkan diri manusia kepada sangpencipta,ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya.
- Sila kemanusiaan, mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan manusia yang lebih manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kmanusiaan dalam pergaulan antar sesama.
- Sila persatuan, mengandung dimensi nilai solidaritas rasa kebersamaan (mitsein), cinta tanah air.
- Sila kerakyatan, mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain, mau mendengarkan pendapat orang lain, dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Sila keadilan, mengandung dimensi nilai mau peduliatas nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang lain.
Etika Pancasila tercermin dalam empat tabiat saleh yaitu;
- Kebijaksanaan, artinya melaksanakan suatu tindakan yang didorong oleh kehendak yang tertuju pada kebaikan serta atas dasar kesatuan akal rasa kehendak yang berupa pada kenyataan mutlak (tuhan) dengan memelihara nilai-nilai religius.
- Kesederhanaan, artinya membatasi diri dalam arti tidak melampaui batas dalam hal kenikmatan.
- Keteguhan, artinya membatasi diri dalam arti tidak melampaui batas dalam menghindari penderitan.
- Keadilan, artinya memberikan sebagai rasa wajib kepada diri sendiri dan manusia lain, serta terhadap tuhan yang Maha Esa terkait dengan segala sesuatu yang telah menjadi haknya.
URGENSI PANCASILA SEBAGAI SITEM ETIKA
Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem yang dihadapi bangsa indonesia sebagai berikut :- Banyaknya kasus korupsi yang melanda negara Indonesia sehingga dapat melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga dapat merusak semangat toleransi dalam kehidupan antar umat beragama, dan meluluhlantakan semangat persatuan atau mengancam disintegrasi bangsa.
- Masih terjadinya pelanggaran hak asasi manusia dalam berkehidupan bernegara.
- Kesenjangan antar kelompok masyarakat kaya dan miskin masih menandai kerhidupan masyarakat indonesia.
- Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan Indonesia.
- Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar pajak dengan benar, seperti kasus penggelapan pajak.
ALASAN DIPERLUKAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Pancasila sebagai sistemetika diperlukan dalam kehidupan politik, untuk mengatur sistem penyelenggaraan negara. Etika itu diperlukan dalm penyelenggaraan kehidupan bernegara di Indonesia, meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Dekadansi moral yang melanda kehidupan masyarakat terutama generasi muda sehingga membahayakan kelangsungan hidup bernegara. Gernerasi muda yang tidak mendapatkan pendidikan karakter yang memadai dihadapkan pada pluralitas nilai yang melanda Indonesia sebagai akibat globalisasi sehingga mereka kehilanga arah.
- Korupsi akan bersifat merajarela karena para penyelenggara negara tidak memiliki rambu-rambu normatif dalam menjalankan tugasnya. Para penyelenggara negara tidak dapat membedakan batasan yang boleh dan tidak pantas, dan tidak baik. Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan pemahaman atas kriteria baik atau buruk.
- Kurangnya rasa perlu berkontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran pajak. Hal tersebut terlihat dari kepatuhan pajak yang masih rendah.
- Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam berkehidupan bernegara di Indonesia ditandai dengan melemahnya penghargaan seseorang terhadap hak pihak lain. Kasus-kasus pelanggaran HAM yang dilapirkan diberbagai media. Kesemuanya itu menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap nilai Pancasila sebagai sistemetika belum berjalan maksimal. Oleh karna itu, disamping diperlukan sosialisasi sistem etika Pancasila, diperlukan pula penjabaran sistem etika.
- Kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, seperti kesehatan, kelancaran penerbangan, nasib generasi yang akan datang, global warming, perubahan cuaca dan lain sebagainya. Kasus-kasus tersebut menunjukkan bahwa kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika belum mendapat tempat yang tepat di hati masyarakat.
MENGGALI SUMBER TENTANG PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
- Sumber Historis. Pada zaman orde lama,pancasila sebagai sistem etika masih berbentuk sebagai philosofisch grondslag atau weltanschauung, artinya nilai-nilai Pancasila belum ditegaskan kedalam sistem etika, tetapi nilai-nilai moral telah terdapat pandangan hidup masyarakat. Masyarakat orde lama telah mengenal nilai-nilai kemandirian bangsa yang oleh presiden Soekarno disebut dengan istilah berdikari (berdiri diatas kaki sendiri).
- Sumber Sosiologis. Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indonesia. Misalnya, orang minangkabau dalam hal bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat". Masih banyak lagi mutiara kearifan lokal yang bertebaran di Indonesia sehingga memerlukan penelitian yang mendalam.
- Sumber Politis. Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma-norma dasar (grundnorm) sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia. Pancasila sebagai sistem etika merupakan norma tertinggi ysng sifatnya abstrak, sedangkan perundang-undangan merupakan norma yang ada dibawahnya bersifat konkrit. Etika politik mengatur masalah perilaku politikus, berhubungan juga dengan praktik institusi sosial, hukum, komunitas, struktur-struktur sosial, politik,ekonomi. Etika politik memiliki 3 dimensi, yaitu tujuan, sarana, dan aksi politik itu sendiri.
ESENSI PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
- Hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa tuhan sebagai penjamin prinsip-prinsip moral. Artinya setiap perilaku warga negara harus didasarkan atas nilai-nilai moral yang bersumber pada norma agama.setiap prinsip moral yang berlandaskan pada norma agama, maka prinsip tersebut memiliki kekuatan untuk dilaksanakan oleh pengikut-pengikutnya.
- Hakikat sila kemanusiaan terletak pada actus humanus, yaitu tindakan manusia yang mengandung impliasi dan konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus hormini, yaitu tindakan manusia yang biasa.
- Hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama sebagai warga bangsa yang mementingkan masalah bangsa di atas kepentingan individu atau kelompok.
- Hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyarakat untuk mufakat. Artinya, mengahargai diri sendiri sama halnya dengan menghargai orang lain.
- Hakikat sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan perwujudan dari sistem etika yang tidak menekankan pada kewajiban semata (deontologis) atau menekankan pada tujuan belaka, tetapi lebih menonjolkan keutamaan (virtual ethics) yang terkandung dalam nilai keadilan itu sendiri.
Komentar