Review Pancasila sebagai Ideologi Negara

       Kali ini saya akan membahas tentang Pancasila sebagai Ideologi Negara. Dimulai dari sejarah ideologi itu sendiri.

       Sejarah ideologi dimulai dengan adanya Teologi pada abad pertengahan, kemudian berkembang hingga pada saat Revolusi Perancis muncul sebuah ideologi Liberal. Setelah itu, Karl Marx menghipotesiskan tentang suatu negara yang baik itu seperti apa, lalu muncul ideologi Sosialis. Kemudian Indonesia merdeka dan menganut ideologi Pancasila. 
  • Ideologi Liberal : timbul berdasarkan hasil pragmatisme dari kultur budaya masyarakat Eropa yang dominan atau yang mempunyai kekuatan pada saat itu (borjuis), walaupun jumlahnya sedikit.
  • Ideologi Sosialis : muncul dari pemikiran seseorang tentang bagaimana tata cara mengelola negara yang baik. jadi tidak muncul berdasarkan kultur budaya masyarakat. 
  • Ideologi Pancasila : Pancasila lahir bukan karena ciptaan seseorang, tetapi hasil dari galian BPUPKI. BPUPKI hanya menggali kultur budaya masyarakat Indonesia. Kesamaannya dengan ideologi Liberal hanya berbasis kultur budaya masyarakatnya. 
     Ideologi yang terbaik itu, berdasarkan dari kultur budaya masyarakat setempat. Karena sesuai dengan masyarakatnya. Karena kalau berasal dari kultur budaya masyarakatnya sendiri tidak perlu berusaha keras. 

       Ideologi Pancasila merupakan ideologi yang terbaik sampai saat ini. Jika digambarkan maka akan seperti ini :
  • Ideologi Liberal : Menitik beratkan pada individualistis. Individualistis ini lahir dari kekuatan hukum alam yang berisi tentang poin-poin yang mendasar tentang hakikat manusia dan lingkungan. Individu ini muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap hegemoni agama pada masa itu. Dimana nyawa manusia itu tidak dihargai sama sekali, yang akhirnya muncul individualistis. Konsep dari individualistis : Manusia itu hidup atas nama individunya masing-masing. Dalam konteks ini, negara itu muncul setelah adanya individu-indvidu bertempur, sehingga selayaknya adalah negara itu tidak mengekang yang menciptakannya. Seharusnya kebalikannya, negara itu dibentuk untuk mengatur individu-individu tersebut supaya tidak bertengkar antar satu dengan yang lain, tetapi bukan berarti dia merampas banyak hal dari individu. Oleh karena itu fungsi negara disini untuk melindungi kepentingan dari individu. 
    • Konsekuensi : 
    • 1.   Bidang Ekonomi : Ekonomi seharusnya yang menjalankan itu individu, hanya individu yang boleh berusaha. Apabila negara yang berusaha maka individu akan kalah, karena negara mempunyai kekuasaan untuk mengatur. Negara disini berperan sebagai wasit bagi individu-individu. Jadi tidak boleh ada BUMN dan BUMD.
      2.   Bidang Politik : Setiap manusia mempunyai dua unsur (jasmani-rohani, jiwa-raga) apabila hilang salah satunya maka eksistensinya sebagai manusia akan jatuh. Oleh karena itu, manusia mempunyai pikiran dan akal untuk berpikir; mengemukakan pendapat baik lisan maupun tulisan. Hal tersebut harus dilindungi, tidak boleh dikekang. Akibatnya, orang tidak boleh dihukum atas ucapannya, orang hanya boleh dihukum atas tingkah lakunya (fisik). Dan untuk memilih pemimpin, individu-individu itu akan berkumpul mengemukakan pendapatnya dan membuat keputusan, yang sekarang dikenal dengan nama “Demokrasi”. Sehingga demokrasi merupakan anak kandung dari liberalisme.
      3. Bidang Agama : Manusia bebas karena keyakinanya, tidak boleh dipaksakan untuk beragama dan juga tidak boleh dipaksakan untuk tidak beragama. Tetapi doktrin-doktrin agama tidak boleh masuk ke dalam konstitusi negara. Itulah yang menyebabkan negara-negara liberal dikenal dengan negara sekuler.
      4.    Bidang Sosial Budaya : Tidak banyak ada aturan-aturan yang boleh dibuat untuk mengekang kebebasan masing-masing individu.

  • Ideologi Sosialis : Menekankan kepada kebersamaan. Oleh karena itu, harus ada organ yang mengelola kebersamaan yang kemudian kita kenal sebagai negara. Inti dari sosialis itu adalah kebersamaan, maka mereka akan anti terhadap perbedaan. Karena perbedaan itu akan membuat kelas-kelas masyarakat dan membuat kesenjangan. Hal tersebut yang tidak diinginkan di dalam sosialis yang mengutamakan kebersamaan. Sehingga segala bentuk perbedaan yang memunculkan kelas-kelas akan disingkirkan.
    • Konsekuensi : 
    • 1.   Bidang Ekonomi :  Agar prinsip kebersamaan dapat dilaksanakan, maka harus ada yang mengaturnya yakni negara. Maka negaralah yang memiliki segala kekayaan. Oleh karena itu, di negara-negara sosialis akan ditemui banyak BUMN dan BUMS.
      2.     Bidang Agama : Agama akan membuat orang keluar dari dirinya sendiri. Agama juga merupakan candu. Ada yang beragama dan ada juga yang tidak beragama, dan itu lah yang akan membuat perbedaan. Sehingga agama harus dilarang atau bisa disebut Atheis.
      3.   Bidang Sosial Budaya : Masyarakat diatur secara digit agar masyarakat tidak keluar dari sistem masyarakat. Sehingga sanksi-sanksi adat istiadat sangat berpengaruh supaya masyarakat mempunyai ikatan yang kuat terhadap komunitasnya. 
  • Mengapa Pancasila menjadi Ideologi terbaik di Indonesia ?

         Pancasila merupakan gabungan antara Liberal dan Sosialis. Bukti negara kita menganut Sosialis ada pada Pasal 33, Undang-Undang tentang Pembatasan Kepemilikan Tanah, dan Undang-Undang tentang Pro Agama, yang ditujukan untuk menjaga ketentraman. Ada juga bukti negara kita menganut Liberal, yakni kita dibebaskan berbicara, dibebaskan memiliki usaha, kepemilikan atas tanah itu banyak dimiliki oleh orang-orang, kekayaan-kekayaan menumpuk pada masyarakat tertentu. Artinya perbedaan itu tidak ada di Indonesia, tapi memang ada batasannya.

    Mengapa tidak kita rubah menjadi Liberal atau Sosialis ?

     Tidak mudah untuk merubah ideologi, konsekuensinya nanti akan merubah aturan. Merubah aturan memaksa merubah nilai-nilai yang sudah selama ini dan agama masih mempunyai pengaruh signifikan dalam masyarakat. Itu sebabnya negara liberal tidak cocok dengan kita. Tapi untuk mendeglarasikan liberal itu sulit, karena secara terang-terangan akan terjadi gejolak. Bagaimana jika dirubah dengan sosialis? banyak fakta yang mengatakan, sosialis itu hanya bisa dilakukan dengan kekerasan. Di Indonesia saat ini, walaupun penduduknya sedikit tapi dominan untuk mengerakkan kerusuhan. Hanya revolusilah yang bisa mengatasi itu, tetapi untuk melakukan revolusi pertaruhannya sangat besar. Dan kedua-duanya mempunyai peluang yang sama. Jadi saat sekarang pancasila menjadi ideologi yang terbaik di Indonesia, bukan karena ideologi yang lain itu jelek, tapi itu belum sesuai dengan kultur budaya masyarakat Indonesia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pancasila sebagai Sistem Etika

Urgensi Pancasila

Pancasila sebagai Pengembangan Ilmu